Daripada Abdul Rahman Bin Samurah ra berkata, Nabi Muhammad Saw bersabda: Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan pada malam aku sebelum di Israqkan........"
1. aku telah melihat seorang dari umatku telah didatang oleh malaikatul maut dengan keadaan yang amat mengerunkan untuk mengambil nyawanya, maka malaikat itu terhalang perbuatan nya itu disebabkan oleh KETAATAN DAN KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.
2. aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, diselamatkan oleh berkat WUDHUNYA YANG SEMPURNA.
3. aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis lakhnatullah, maka ia diselamatkan dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada Allah.
4. aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat daripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut ke duburnya oleh malaikut Ahzab, tetapi SOLATNYA YANG KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah melepaskannya dari seksaan itu.
5. aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat, setiap kali dia mendatangi satu telaga dihalang dari meminumnya,ketika itu datanglah pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SubhanAllah Wa Taala memberi minum hingga ia merasa puas.
6. aku melihat umatku cuba untuk mendekati kumpulan para nabi yang sedang duduk berkumpulan -kumpulan, setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNANYA sambil ke kumpulanku seraya duduk
disebelahku.
7. aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadan gelap gelita disekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam keadaan binggung, maka datanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SubhanAllah Wa Taala lalu mengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang terang-menderang.
8. aku melihat umatku cuba berbicara dengan golongan orang mukmin tetapi mereka tidakpun membalas bicaranya,maka menjelmalah SIFAT SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA
BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalu menyeru kepada mereka agar menyambut
bicaranya,lalu berbicara mereka dengannya.
9. aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya,maka segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KERANA ALLAH SubhanAllah Wa Taala lalu
menabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.
BERSABDA RASULULLAH Salawatu Alai Wasalam, "SAMPAIKANLAH PESANANKU KEPADA UMATKU YANG LAIN WALAUPUN DENGAN SEPOTONG AYAT"
-----------------
Kekayaan pada lapangnya hati..Kecantikan pada indahnya budi..Kebangsawanan pada kerendahan diri.. yang sering sujud di telapak Ilahi..
Friday, June 29, 2007
Untuk Kita Renungkan
Saudaraku....Dunia terus berputar, waktupun terus berlalu, hari - hari yang kita lalui dari pagi hingga datang pagi lagi kadang begitu menyesakkan, bahkan kadang kala ingin kita berhenti mengarunginya. Atau sebaliknya, muncul keinginan yang dalam akan adanya suatu perubahan yang baru, yang dapat membawa sedikit pencerahan ke arah yang lebih baik, tidak membosankan, apalagi menjemukan. Seperti seorang musafir di padang pasir, kita butuh seteguk air; seperti orang buta, kita butuh cahaya; seeprti orang bisu, kita ingin bicara: seperti orang tuli, kita ingin mendengar nada...
Saudaraku....Sadarkah kita betapa dosa - dosa telah berakar dalam lapisan kulit dan gundukan tulang - tulang kita. Sadarkah kita betapa hati kita mati oleh kekejaman dan dominasi nafsu dunia. Sering gelak tawa kita menutupinya, namun jika kesedihan menghujam, kejenuhan menawan, kemana kita mencari tabirnya, agar tersembunyi semua kekerdilan jiwa kita ?
Saudaraku....Jangan lagi berkaca di cermin agar hidup tak menjemukan. Cermin tak pernah berdusta, tapi tak mampu ia beri kita variasi analisa. Hanya sikap egosentris yang digambarkan -nya, hanya dari sudut pandang benda di depannya ia hadapi persoalan.
Saudaraku....Minimalisir penyesalan, tataplah keluar barang sejenak, bergurulah pada alam yang telah banyak ajari kita banyak hal. Jendela luas bentangkan paparan kehidupan yang dapat kita petik buahnya dan kita rasa manis pahitnya, yang tunjukkan kita sebuah perjalanan yang kan antar kita pada perjumpaan dengan Kekasih yang maha penyayang...
Saudaraku....Berkacalah di jendela, banyak kejadian di luar sana, bisa ratusan bahkan ribuan. Kenapa kita masih sombong, tidak mengambil hikmahnya ? Apa yang bisa kita banggakan dari diri yang lemah ini ???
Saudaraku.... Hanya kematian yang hentikan panggung sandiwara dunia kita. Ia bisa hampiri kakek / nenek tua, gadis cantik / pemuda tampan, ayah / ibu, bahkan tak segan disambarnya bayi tak berdosa. Mungkin sedetik lagi kematian kan hampiri kita, siapkah kita ? Siapkah kita pertanggung jawabkan hari - hari penuh maksiat kita ? Sanggupkah kita jawab pertanyaan - pertanyaan Allah tentang kehidupan kita di dunia ?
Saudaraku.... Setelah kita ambil hikmah di jendela, kembalilah berkaca pada cermin. Tatap diri lekat - lekat, lihat mata yang ada di cermin itu. Tanyakan padanya, "Wahai mata, apa saja yang kaulihat selama ini ? Halalkah yang kau pandang selama ini ? Siapkah kau tatap purnama Allah yang agung; wajah Rasul yang teduh, surga yang harum ?". Atau akan terburaikah, tertusuk, tersirami air panaskah mata ini karna tidak amanah, karna banyak melihat yang tidak halal.
Mata yang bening dan indah itu kini bisu, tapi nanti ia akan berbicara, membuka seluruh aib kita. Maka sebelum mata itu bicara, katakan padanya, "Wahai mata, tataplah saja yang dihalalkan Allah".
Saudaraku.... Kemudian perhatikan mulut kita...tanyakan padanya apa saja yang telah terucap. Kenapa bergunjing, menyakiti, menebar fitnah, dan berdusta menjadi hobi ? Sanggupkah bila nanti kau terjulur dan berbusa karna makanan dan minuman haram pernah masuk di situ ? Sanggupkah wahai mulut ?? Karenanya, ucapkanlah yang baik atau diam, sampaikanlah yang haq walau berat, tersenyumlah pada saudaramu, serulah manusia kepada Tuhanmu, kelak engkau akan disapa oleh mulut yang tidak pernah berdusta, yang karna mulut itu harga diri kita ada...mulut sang pribadi mulia...Rasulullah SAW...
Saudaraku.... Rabalah dada kita, tempat bersemayamnya qalbu, katakan bahwa kalau ia tak tampak di cermin tapi sangat besar peranannya dalam kehidupanku, dalam menentukan baik buruknya aku. Sadarkah kita akan debu yang menjadikan qolbu kita legam ? Akankah kita biarkan qolbu itu tetap kotor, kering, dan gersang ?
Kemudian...perhatikanlah wajah cantik / tampan yang terpantul di sana. Akankah ia kekal abadi ? mampukah nanti ia terangkat, atau hanya akan tertunduk malu menyaksikan amalanmu di dunia... atau... wajah itu akan bersinar, berseri - seri menatap wajah yang paling agung...
Saudaraku.... Setelah kita berkaca pada keduanya, kenali kembali diri kita, bersyuykurlah pada Allah, karna tlah dituntun-Nya kita ke dalam perjalanan yang dilalui oleh para kafilah dakwah.
Saudaraku.... Entah mengapa kita senantiasa lupa, entah mengapa kesombongan dan keangkuhan senantiasa meraja, padahal, kerja kita belum menghasilkan apa - apa, bahkan kita senantiasa bercermin tanpa mau menngok ke jendela, di mana alam terbentang luas, mengajar kan banyak cerita pada kita.
Saudaraku.... Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Yang terlambat adalah bila kita tidak memulainya sama sekali. Kinilah saatnya kita kokohkan kembali langkah awal perjuangan kita. Buanglah segala kelabu menderu. Lepaslah segala yang menghempas, berpalinglah dari semunya dunia, mantapkan hati memulai langkah baru di dalam naungan Ilahi.
Saudaraku....Tidak banyak waktu yang kita miliki, jangan mengeluh dan termangu dungu. Bangkit dan songsong dunia penuh ceria, pintunya kini berhiaskan tantangan dan kerja keras, kesungguhan dan cita - cita. Islam menunggu perubahan kita, agar dapat kita kembalikan kejayaannya.
Saudaraku.... Cukuplah Allah pelindung dan penolong kita, kita mohonkan ampun pada-Nya atas khilaf dan alfa, pintakan segala kebaikan dari-Nya, mudah-mudahan digerakkan-Nya lisan kita tuk senantiasa menyebut asma-Nya. Mudah-mudahan Ia bangkitkan kita di tengah malam agar ikhlas membentangkan sajadah, dan kita tertunduk pasrah, alirkan air mata membasahi bumi, agar dekat hati kita pada-Nya, agar kuat kita arungi hidup ini, betapapun godaan dan halangan harus kita lalui...
Saudaraku.... Tiada kata indah yang pantas kita ucap, kecuali syukur atas nikmat-Nya, tanpa itu kita tidak berarti apa - apa... "astagfirullah...."
Saudaraku....Sadarkah kita betapa dosa - dosa telah berakar dalam lapisan kulit dan gundukan tulang - tulang kita. Sadarkah kita betapa hati kita mati oleh kekejaman dan dominasi nafsu dunia. Sering gelak tawa kita menutupinya, namun jika kesedihan menghujam, kejenuhan menawan, kemana kita mencari tabirnya, agar tersembunyi semua kekerdilan jiwa kita ?
Saudaraku....Jangan lagi berkaca di cermin agar hidup tak menjemukan. Cermin tak pernah berdusta, tapi tak mampu ia beri kita variasi analisa. Hanya sikap egosentris yang digambarkan -nya, hanya dari sudut pandang benda di depannya ia hadapi persoalan.
Saudaraku....Minimalisir penyesalan, tataplah keluar barang sejenak, bergurulah pada alam yang telah banyak ajari kita banyak hal. Jendela luas bentangkan paparan kehidupan yang dapat kita petik buahnya dan kita rasa manis pahitnya, yang tunjukkan kita sebuah perjalanan yang kan antar kita pada perjumpaan dengan Kekasih yang maha penyayang...
Saudaraku....Berkacalah di jendela, banyak kejadian di luar sana, bisa ratusan bahkan ribuan. Kenapa kita masih sombong, tidak mengambil hikmahnya ? Apa yang bisa kita banggakan dari diri yang lemah ini ???
Saudaraku.... Hanya kematian yang hentikan panggung sandiwara dunia kita. Ia bisa hampiri kakek / nenek tua, gadis cantik / pemuda tampan, ayah / ibu, bahkan tak segan disambarnya bayi tak berdosa. Mungkin sedetik lagi kematian kan hampiri kita, siapkah kita ? Siapkah kita pertanggung jawabkan hari - hari penuh maksiat kita ? Sanggupkah kita jawab pertanyaan - pertanyaan Allah tentang kehidupan kita di dunia ?
Saudaraku.... Setelah kita ambil hikmah di jendela, kembalilah berkaca pada cermin. Tatap diri lekat - lekat, lihat mata yang ada di cermin itu. Tanyakan padanya, "Wahai mata, apa saja yang kaulihat selama ini ? Halalkah yang kau pandang selama ini ? Siapkah kau tatap purnama Allah yang agung; wajah Rasul yang teduh, surga yang harum ?". Atau akan terburaikah, tertusuk, tersirami air panaskah mata ini karna tidak amanah, karna banyak melihat yang tidak halal.
Mata yang bening dan indah itu kini bisu, tapi nanti ia akan berbicara, membuka seluruh aib kita. Maka sebelum mata itu bicara, katakan padanya, "Wahai mata, tataplah saja yang dihalalkan Allah".
Saudaraku.... Kemudian perhatikan mulut kita...tanyakan padanya apa saja yang telah terucap. Kenapa bergunjing, menyakiti, menebar fitnah, dan berdusta menjadi hobi ? Sanggupkah bila nanti kau terjulur dan berbusa karna makanan dan minuman haram pernah masuk di situ ? Sanggupkah wahai mulut ?? Karenanya, ucapkanlah yang baik atau diam, sampaikanlah yang haq walau berat, tersenyumlah pada saudaramu, serulah manusia kepada Tuhanmu, kelak engkau akan disapa oleh mulut yang tidak pernah berdusta, yang karna mulut itu harga diri kita ada...mulut sang pribadi mulia...Rasulullah SAW...
Saudaraku.... Rabalah dada kita, tempat bersemayamnya qalbu, katakan bahwa kalau ia tak tampak di cermin tapi sangat besar peranannya dalam kehidupanku, dalam menentukan baik buruknya aku. Sadarkah kita akan debu yang menjadikan qolbu kita legam ? Akankah kita biarkan qolbu itu tetap kotor, kering, dan gersang ?
Kemudian...perhatikanlah wajah cantik / tampan yang terpantul di sana. Akankah ia kekal abadi ? mampukah nanti ia terangkat, atau hanya akan tertunduk malu menyaksikan amalanmu di dunia... atau... wajah itu akan bersinar, berseri - seri menatap wajah yang paling agung...
Saudaraku.... Setelah kita berkaca pada keduanya, kenali kembali diri kita, bersyuykurlah pada Allah, karna tlah dituntun-Nya kita ke dalam perjalanan yang dilalui oleh para kafilah dakwah.
Saudaraku.... Entah mengapa kita senantiasa lupa, entah mengapa kesombongan dan keangkuhan senantiasa meraja, padahal, kerja kita belum menghasilkan apa - apa, bahkan kita senantiasa bercermin tanpa mau menngok ke jendela, di mana alam terbentang luas, mengajar kan banyak cerita pada kita.
Saudaraku.... Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Yang terlambat adalah bila kita tidak memulainya sama sekali. Kinilah saatnya kita kokohkan kembali langkah awal perjuangan kita. Buanglah segala kelabu menderu. Lepaslah segala yang menghempas, berpalinglah dari semunya dunia, mantapkan hati memulai langkah baru di dalam naungan Ilahi.
Saudaraku....Tidak banyak waktu yang kita miliki, jangan mengeluh dan termangu dungu. Bangkit dan songsong dunia penuh ceria, pintunya kini berhiaskan tantangan dan kerja keras, kesungguhan dan cita - cita. Islam menunggu perubahan kita, agar dapat kita kembalikan kejayaannya.
Saudaraku.... Cukuplah Allah pelindung dan penolong kita, kita mohonkan ampun pada-Nya atas khilaf dan alfa, pintakan segala kebaikan dari-Nya, mudah-mudahan digerakkan-Nya lisan kita tuk senantiasa menyebut asma-Nya. Mudah-mudahan Ia bangkitkan kita di tengah malam agar ikhlas membentangkan sajadah, dan kita tertunduk pasrah, alirkan air mata membasahi bumi, agar dekat hati kita pada-Nya, agar kuat kita arungi hidup ini, betapapun godaan dan halangan harus kita lalui...
Saudaraku.... Tiada kata indah yang pantas kita ucap, kecuali syukur atas nikmat-Nya, tanpa itu kita tidak berarti apa - apa... "astagfirullah...."
Thursday, June 28, 2007
Pandang Besarlah "ALLAHU AKBAR" itu..
Allahu Akbar satu sifat Tuhan, di dalamnya terkandung atau terhimpun seluruh sifat-sifat Allah yang Maha Sempurna Sebagai yang paling pokok yang wajib diketahui itulah dia sifat Tuhan yang dua puluh Yang lebih terperinci ialah Asmaul Husna yang 99 Kalau secara detail Maha Besarnya Tuhan itu Dia mempunyai sifat-sifat yang sempurna yang tidak dapat dihinggakan
Karena itulah di dalam shalat perpindahan dari rukun ke rukun disuruh menyebut Allahu Akbar
Di dalam apa saja kemenangan disuruh jangan tinggalkan menyebut Allahu Akbar
Pahamlah kita Allahu Akbar, ALLAH ada mempunyai himpunan sifat-sifat yang sempurna tidak berkesudahan Menyebut saja Allahu Akbar, Artinya kita mengakui keseluruhan sifat-sifat kesempurnaan-Nya Allahu Akbar ini kalaulah Tuhan rasakan kepada gunung-ganang, hancur-luluhlah gunung
Kalau Allah Taala rasakan kepada lautan, akan bergelombang besarlah laut, Banjirlah dunia
Matilah semua kehidupan di laut dan di daratan Jika kehebatan Allahu Akbar itu dirasakan kepada langit runtuhlah langit Berguguran segala matahari dan bulan dan seluruh planet, kiamatlah dunia sedelum Kiamat
Kalau Allah Taala rasakan pula kepada bumi, Bergerak dan bergelombanglah bumi, mati semua kehidupan Jika dirasakanlah kepada para binatang, akan matilah bergelimpangan di daratan
dan di lautan Allah Taala rasakan kepada orang yang bertaqwa mengikut ketaqwaannya
Tuhan sekat rasa itu mengikut peringkat peringkatnya Kalaulah ALLAH rasakan kepada golongan yang bertaqwa Allahu Akbar itu lebih daripada yang sepatutnya Di waktu itu matilah mereka karena tidak tahan dengan rasa kehebatan Allahu Akbar Maha Besar Tuhan, Maha Agung, Zat Yang Maha Esa
Siapa saja tidak terasa kehebatan Tuhan, atau tidak gementar dengan kebesaran Allah Rohnya sudah mati sebelum kematian badannya Marilah kita berlindung dengan Allah, dari tidak terasa kebesaran Tuhan.
Karena itulah di dalam shalat perpindahan dari rukun ke rukun disuruh menyebut Allahu Akbar
Di dalam apa saja kemenangan disuruh jangan tinggalkan menyebut Allahu Akbar
Pahamlah kita Allahu Akbar, ALLAH ada mempunyai himpunan sifat-sifat yang sempurna tidak berkesudahan Menyebut saja Allahu Akbar, Artinya kita mengakui keseluruhan sifat-sifat kesempurnaan-Nya Allahu Akbar ini kalaulah Tuhan rasakan kepada gunung-ganang, hancur-luluhlah gunung
Kalau Allah Taala rasakan kepada lautan, akan bergelombang besarlah laut, Banjirlah dunia
Matilah semua kehidupan di laut dan di daratan Jika kehebatan Allahu Akbar itu dirasakan kepada langit runtuhlah langit Berguguran segala matahari dan bulan dan seluruh planet, kiamatlah dunia sedelum Kiamat
Kalau Allah Taala rasakan pula kepada bumi, Bergerak dan bergelombanglah bumi, mati semua kehidupan Jika dirasakanlah kepada para binatang, akan matilah bergelimpangan di daratan
dan di lautan Allah Taala rasakan kepada orang yang bertaqwa mengikut ketaqwaannya
Tuhan sekat rasa itu mengikut peringkat peringkatnya Kalaulah ALLAH rasakan kepada golongan yang bertaqwa Allahu Akbar itu lebih daripada yang sepatutnya Di waktu itu matilah mereka karena tidak tahan dengan rasa kehebatan Allahu Akbar Maha Besar Tuhan, Maha Agung, Zat Yang Maha Esa
Siapa saja tidak terasa kehebatan Tuhan, atau tidak gementar dengan kebesaran Allah Rohnya sudah mati sebelum kematian badannya Marilah kita berlindung dengan Allah, dari tidak terasa kebesaran Tuhan.
Belajar Dari Wajah
Subhanallah, walaupun kulitnya tidak putih, tetapi ketika memandang wajahnya... sejuk sekali! Senyumnya begitu tulus meresap ke relung kalbu yang paling dalam. Menarik sekali jika kita terus-menerus belajar tentang fenomena apa pun yang terjadi dalam kehidupan ini. Salah satunya adalah wajah. Wajah? Ya, wajah. Wajah bukan hanya masalah bentuk, yang utama adalah pancaran yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut.
Ketika pagi menyingsing misalnya, tekadkan dalam diri, ''Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu bagaimana?'' Karena, pasti hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang.
Saat berjumpa dengan orang, kita bisa belajar ilmu tentang wajah, karena setiap wajah memberikan dampak yang berbeda-beda kepada kita. Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Menakutkan? Mengapa? Apakah karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil, tapi menenteramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghunjam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.
Aa pernah berjumpa dengan seorang ulama dari Afrika di Masjidil Haram. Subhanallah, walaupun kulitnya tidak putih, tidak kuning, tetapi ketika memandang wajahnya... sejuk sekali! Senyumnya begitu tulus meresap ke relung kalbu yang paling dalam. Sungguh bagai disiram air menyegarkan pada siang hari.
Kalau hari ini kita berhasil menemukan wajah seseorang yang menenteramkan, maka cari tahu mengapa dia bisa memiliki wajah seperti itu. Tentu kita akan menaruh hormat kepada dia. Betapa senyumannya yang tulus, pancaran wajahnya tampak sekali ia ingin membahagiakan siapa pun yang menatapnya. Sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap raut wajah yang berlawanan? Wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Ini pun perlu kita pelajari.
Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan dan menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita, dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak menenteramkan. Tidak ada salahnya jika kita evalusi diri di depan cermin. Tanyalah, raut seperti apakah yang ada di wajah ini?
Memang, ada di antara hamba-hamba Allah yang bibirnya didesain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapa pun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.
Bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum tersebut, agar lebih ikhlas lagi. Karena senyum bukan sekadar mengangkat ujung bibir saja, tapi yang utama adalah keinginan membahagiakan orang lain. Rasulullah SAW memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang ditemuinya sehingga orang itu merasa puas. Diriwayatkan, bila ada orang yang menyapanya, Rasul menganggap orang tersebut adalah orang yang paling utama, sesuai kadar kemampuannya.
Walhasil, ketika Rasul berbincang dengan siapa pun, maka orang yang diajak berbincang itu senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang dan bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang ia contohkan. Hal itu berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang yang diajak bicara.
Kemuramdurjaan, ketidakenakan, dan kegelisahan itu muncul karena kita belum menganggap orang yang ada dihadapan kita sebagai yang paling utama. Makanya, kita sering melihat seseorang itu hanya separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian. Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh dan daya pancar yang kuat.
Karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah. Tentu bukan untuk meremehkan, tapi mengambil teladan wajah yang baik dan menghindari yang tidak baik. Lalu praktikkan dalam perilaku sehari-hari. Selain itu, belajarlah untuk mengutamakan orang lain, walaupun hanya sesaat saja. Wallahu a'lam.
( KH Abdullah Gymnastiar )
Ketika pagi menyingsing misalnya, tekadkan dalam diri, ''Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu bagaimana?'' Karena, pasti hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang.
Saat berjumpa dengan orang, kita bisa belajar ilmu tentang wajah, karena setiap wajah memberikan dampak yang berbeda-beda kepada kita. Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Menakutkan? Mengapa? Apakah karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil, tapi menenteramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghunjam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.
Aa pernah berjumpa dengan seorang ulama dari Afrika di Masjidil Haram. Subhanallah, walaupun kulitnya tidak putih, tidak kuning, tetapi ketika memandang wajahnya... sejuk sekali! Senyumnya begitu tulus meresap ke relung kalbu yang paling dalam. Sungguh bagai disiram air menyegarkan pada siang hari.
Kalau hari ini kita berhasil menemukan wajah seseorang yang menenteramkan, maka cari tahu mengapa dia bisa memiliki wajah seperti itu. Tentu kita akan menaruh hormat kepada dia. Betapa senyumannya yang tulus, pancaran wajahnya tampak sekali ia ingin membahagiakan siapa pun yang menatapnya. Sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap raut wajah yang berlawanan? Wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Ini pun perlu kita pelajari.
Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan dan menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita, dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak menenteramkan. Tidak ada salahnya jika kita evalusi diri di depan cermin. Tanyalah, raut seperti apakah yang ada di wajah ini?
Memang, ada di antara hamba-hamba Allah yang bibirnya didesain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapa pun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.
Bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum tersebut, agar lebih ikhlas lagi. Karena senyum bukan sekadar mengangkat ujung bibir saja, tapi yang utama adalah keinginan membahagiakan orang lain. Rasulullah SAW memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang ditemuinya sehingga orang itu merasa puas. Diriwayatkan, bila ada orang yang menyapanya, Rasul menganggap orang tersebut adalah orang yang paling utama, sesuai kadar kemampuannya.
Walhasil, ketika Rasul berbincang dengan siapa pun, maka orang yang diajak berbincang itu senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang dan bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang ia contohkan. Hal itu berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang yang diajak bicara.
Kemuramdurjaan, ketidakenakan, dan kegelisahan itu muncul karena kita belum menganggap orang yang ada dihadapan kita sebagai yang paling utama. Makanya, kita sering melihat seseorang itu hanya separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian. Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh dan daya pancar yang kuat.
Karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah. Tentu bukan untuk meremehkan, tapi mengambil teladan wajah yang baik dan menghindari yang tidak baik. Lalu praktikkan dalam perilaku sehari-hari. Selain itu, belajarlah untuk mengutamakan orang lain, walaupun hanya sesaat saja. Wallahu a'lam.
( KH Abdullah Gymnastiar )
Ngejomblo Itu Nikmat
Hehehe, judulnya provokatif ya?!
Bukannya mo "melawan" Jomblo itu pedih cuma yah buat perenungan diri aja di usia ini. Habisnya begitu banyak "kompor" di sekitar yang bikin panas dan seolah-olah nyuruh segera mencari;cari pasangan. Untung tuh kompor nggak pada meledak.
Banyak orang yang katanya menyesal setelah menikah. Iya nyesel, kenapa nggak dari dulu. Hehehe J. Meski begitu, jomblo bukan berarti penderitaan. Buktinya banyak yang bangga dan bahagia dengan ke-jomblo-annya. Muncullah istilah Jojoba (Jomblo-jomblo Bahagia), Ijo Lumut (Ikatan Jomblo Imut), Kejora (Kelompok Jomblo Ceria), dan Joker's (Jomblo Keren nan sukses) Yang nggak kalah keren ada istilah High Quality Jomblo.
Jomblo emang lagi naik daun (nggak tahu sebesar apa daunnya, sampe nggak jatoh). Sebagai seorang bolamania, Jomblo itu ibarat pemain yang bertipe oportunis, single fighter, tidak bergantung pada pemain lain, selalu punya kelebihan dalam melihat dan memanfaatkan sekecil apapun di pertahanan lawan untuk hasil terbaik. Kemandiriannya membuat si Jomblo selalu fokus pada tujuan permainan, dan tidak terpengaruh hal lain. Dia adalah motivator dan inspirator dari sebuah tim/komunitas. Bebas bergerak menjelajah lapangan tanpa terikat pada posisi. Mampu mengoptimalkan stamina, teknik, dan daya tahan dalam menghadapi permainan lawan. Memiliki visi permainan yang cerdas untuk mencapai kemenangan. Dia mampu melihat sanctuary yang tidak bisa dilihat oleh pemain lain. Dia dikenal dengan istilah FANTASISTA! (yang begini mungkin yang pantas disebut High Quality Jomblo).
Ngejomblo atau tidak sebetulnya sih buat Saya nggak begitu penting. Karena yang penting tuh bagaimana kita bersikap dan berbuat dengan status kita itu. Kalau kita menyikapinya dengan penuh rasa syukur, positif, kreatif, produktif dan aktif (termasuk aktif nyari#; pasangan hehehe). Insya Allah kita akan bisa menikmatinya. Enjoy aja kalo kata iklan mah! Percaya deh dengan begitu jomblo jadi hal yang nggak menakutkan lagi buat kita. Kita kan bisa lebih melihat
lebih jauh ke depan dan lebih banyak sisi-sisi positif Jomblo.
Kalau orang bijak bilang, lihat ke-Jomblo-an sebagai peluang, bukan sebagai hambatan (hehehe, emang bisnis?!). Buang keluh kesah, terima ia sebagai sebuah nikmat lalu bersyukurlah, dan jangan pernah berhenti berharap. Sampai nanti tiba di batas waktu. Karena bicara soal cinta itu biacara sebuah hal yang indah dan rumit serta kompleks. Cinta itu sebagian orang bilang berwajah ganda. Di satu sisi menyimpan kebahagiaan tapi di sisi lainnya menyembunyikan
penderitaan. Madu dan racun bersatu padu dalam cinta.
Cinta memang bukan virus (hehe, pinjam judul bukunya Mbak Jazhiem). Tapi salah seorang sahabat terbaik saya bilang bahwa orang jatuh cinta itu ibarat bermain judi, gambling. Filosofis banget ya. Menurutnya, ketika kita mencintai seseorang kita siap untuk bertaruh seberapa besar yang kita berikan kepada orang yang kita cintai itu. Jika kita memberikan segalanya, maka kita pun harus siap untuk kehilangan segalanya jika ternyata kita gagal. Dan jika kita hanya berikan bagian demi bagian maka jika gagal kita tidak akan kehilangan segalanya. Dan itu adalah pengalaman hidupnya saat ia memutuskan untuk jatuh cinta, memberikan segalanya dan akhirnya gagal. Eh koq jadi jauh banget nyasarnya.
Balik lagi ke masalah per-jomblo-an. Jangan sampai status ke-jomblo-an kita bikin kita jadi jadi "mutung", apalagi ketika melihat adik-adik kelas atau adik tingkat dan sejenisnya yang usianya dibawah kita udah nggak jomblo lagi. Hingga ujung-ujungnya kita "banting harga", ngobral. Sampe ada istilah 3 siapa dalam mencari jodoh. Usia under 25, "Siapa elo?". Usia 25-30 tahun, "Siapa gue ya?". Hingga akhirnya, "Siapa aja deh!" ketika usia dah masuk kepala tiga.
Buanglah gelisah, hapuslah resah dan jangan gundah dengan ke-jomblo-an kita. Lihat ia sebagai bagian dari rencana Allah untuk hidup kita. Percaya deh kita bisa tetap happy menikmati hari-hari sepi sendiri. Kita percayakan bahwa jodoh memang ada di tangan Allah. Meski sebetulnya pepatah itu juga bermakna bahwa : walaupun kita sudah berusaha sangat keras sekali nguber, ngejar, sampai ngelamar tapi kalau bukan jodoh ya nggak akan jadi. Tapi sebaliknya, kalau kita
nggak mau berusaha, nggak mau membuka diri, atau istilah sepakbolanya menunggu di daerah pertahanan, ya nggak bakal dapat juga. "Jodoh kita akan terus ada di tangan Allah" kalau kita nggak usaha. Khan nggak mungkin tahu-tahu ada seseorang yang sesuai kita inginkan datang dan mengatakan, "Nikah, yuk!".
Begitulah hidup, nggak semuanya bisa dijelaskan dengan logika. Otak kita memiliki batas kemampuan untuk mengungkap semua keajaiban alam semesta yang maha sempurna ini. Ada banyak hal dalam hidup ini yang hanya bisa kita terima tanpa reserve. Itu adalah rahasia Ilahi Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa. Kalau suatu keadaan itu memang tidak dapat kita ubah, misalnya kasus Jomblo ini, ya kita terima saja. Itu berarti jalan terbaik menurut-NYA buat kita meski menurut kita belum tentu. Tapi DIA Maha Mengetahui yang terbaik buat hamba-NYA. Toh gerundelan, uring-uringan, marah-marah, bahkan pake acara ngambek segala nggak ada gunanya.
Mengalir sajalah, lakukan yang terbaik, semampu kita dengan seoptimal mungkin. Soal hasil akhir, itu kita serahkan pada Yang Maha Mengetahui. Yang penting kita udah do the best. Melawan "arus" cuma bikin capek sendiri dan menimbulkan "riak-riak" baru dalam hidup kita. Bukan berarti pasrah dan diam tapi seperti burung yang terbang mengikuti arah angin, tapi tetap mengepakkan sayapnya. Mengalirlah dengan aktif. Jangan buang-buang energi dengan hal yang merugikan diri dan orang lain apalagi masa depan kita. Just go with the flow!
Dunia jomblo nggak melulu kusam dan muram. Tergantung kita yang menjalaninya, mau kita beri "warna" apa. Dan semua itu berawal dari hati dan pikiran kita. Hati yang bersih penuh syukur dan pikiran cerdas yang jernih akan membuat kita produktif dalam "mewarnai" dunia jomblo kita. Coba kita salurkan ke hal-hal positif seperti produktif berwira usaha atau melaku kan hal-hal lain yang bermanfaat bagi orang banyak. Mumpung masih lonely, kita masih punya
konsentrasi yang banyak, waktu luang yang cukup dan sumber daya yang bisa kita optimalkan. Bukan berarti pas dah nggak jomblo nggak bisa produktif, tapi jelas kita akan membagi perhatian, tenaga dan waktu kita buat keluarga.
Nggak percaya?! Buktikan aja sendiri. Jomblo, berarti kita punya waktu untuk bisa lebih jauh mempersiapkan diri menghadapi kehidupan ke depan termasuk kehidupan berumah tangga. Karena menikah tuh nggak cuman sekadar memadu cinta, lho! Seribu hal baik menyenangkan maupun tidak, baik mudah maupun sulit menanti ketika kita memutuskan untuk menikah. Dan masa Jomblo bisa kita pergunakan untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Mempersiapkan ilmu, mental, jasmani, rohani hingga ekonomi. Termasuk rencana dan planning serta anggaran kehidupan.
So, jangan kecil hati kalau memang mesti ngejomblo. Apalagi sampai patah arang, patah hati sampe pengen matahin leher segala. Jangan, bro! cupet alias kerdil itu namanya. Dunia jomblo pun tak kalah indahnya koq. Asal kita nggak melihat dan menyikapinya negatif. Karena jomblo nggak berarti sendiri, toh yang jomblo banyak jadi kita nggak sendirian khan? So, "ngejomblo? Siapa takut!!!" Boleh untuk direnungkan. Kalo tidak sesuai, terserah deh..
Bukannya mo "melawan" Jomblo itu pedih cuma yah buat perenungan diri aja di usia ini. Habisnya begitu banyak "kompor" di sekitar yang bikin panas dan seolah-olah nyuruh segera mencari;cari pasangan. Untung tuh kompor nggak pada meledak.
Banyak orang yang katanya menyesal setelah menikah. Iya nyesel, kenapa nggak dari dulu. Hehehe J. Meski begitu, jomblo bukan berarti penderitaan. Buktinya banyak yang bangga dan bahagia dengan ke-jomblo-annya. Muncullah istilah Jojoba (Jomblo-jomblo Bahagia), Ijo Lumut (Ikatan Jomblo Imut), Kejora (Kelompok Jomblo Ceria), dan Joker's (Jomblo Keren nan sukses) Yang nggak kalah keren ada istilah High Quality Jomblo.
Jomblo emang lagi naik daun (nggak tahu sebesar apa daunnya, sampe nggak jatoh). Sebagai seorang bolamania, Jomblo itu ibarat pemain yang bertipe oportunis, single fighter, tidak bergantung pada pemain lain, selalu punya kelebihan dalam melihat dan memanfaatkan sekecil apapun di pertahanan lawan untuk hasil terbaik. Kemandiriannya membuat si Jomblo selalu fokus pada tujuan permainan, dan tidak terpengaruh hal lain. Dia adalah motivator dan inspirator dari sebuah tim/komunitas. Bebas bergerak menjelajah lapangan tanpa terikat pada posisi. Mampu mengoptimalkan stamina, teknik, dan daya tahan dalam menghadapi permainan lawan. Memiliki visi permainan yang cerdas untuk mencapai kemenangan. Dia mampu melihat sanctuary yang tidak bisa dilihat oleh pemain lain. Dia dikenal dengan istilah FANTASISTA! (yang begini mungkin yang pantas disebut High Quality Jomblo).
Ngejomblo atau tidak sebetulnya sih buat Saya nggak begitu penting. Karena yang penting tuh bagaimana kita bersikap dan berbuat dengan status kita itu. Kalau kita menyikapinya dengan penuh rasa syukur, positif, kreatif, produktif dan aktif (termasuk aktif nyari#; pasangan hehehe). Insya Allah kita akan bisa menikmatinya. Enjoy aja kalo kata iklan mah! Percaya deh dengan begitu jomblo jadi hal yang nggak menakutkan lagi buat kita. Kita kan bisa lebih melihat
lebih jauh ke depan dan lebih banyak sisi-sisi positif Jomblo.
Kalau orang bijak bilang, lihat ke-Jomblo-an sebagai peluang, bukan sebagai hambatan (hehehe, emang bisnis?!). Buang keluh kesah, terima ia sebagai sebuah nikmat lalu bersyukurlah, dan jangan pernah berhenti berharap. Sampai nanti tiba di batas waktu. Karena bicara soal cinta itu biacara sebuah hal yang indah dan rumit serta kompleks. Cinta itu sebagian orang bilang berwajah ganda. Di satu sisi menyimpan kebahagiaan tapi di sisi lainnya menyembunyikan
penderitaan. Madu dan racun bersatu padu dalam cinta.
Cinta memang bukan virus (hehe, pinjam judul bukunya Mbak Jazhiem). Tapi salah seorang sahabat terbaik saya bilang bahwa orang jatuh cinta itu ibarat bermain judi, gambling. Filosofis banget ya. Menurutnya, ketika kita mencintai seseorang kita siap untuk bertaruh seberapa besar yang kita berikan kepada orang yang kita cintai itu. Jika kita memberikan segalanya, maka kita pun harus siap untuk kehilangan segalanya jika ternyata kita gagal. Dan jika kita hanya berikan bagian demi bagian maka jika gagal kita tidak akan kehilangan segalanya. Dan itu adalah pengalaman hidupnya saat ia memutuskan untuk jatuh cinta, memberikan segalanya dan akhirnya gagal. Eh koq jadi jauh banget nyasarnya.
Balik lagi ke masalah per-jomblo-an. Jangan sampai status ke-jomblo-an kita bikin kita jadi jadi "mutung", apalagi ketika melihat adik-adik kelas atau adik tingkat dan sejenisnya yang usianya dibawah kita udah nggak jomblo lagi. Hingga ujung-ujungnya kita "banting harga", ngobral. Sampe ada istilah 3 siapa dalam mencari jodoh. Usia under 25, "Siapa elo?". Usia 25-30 tahun, "Siapa gue ya?". Hingga akhirnya, "Siapa aja deh!" ketika usia dah masuk kepala tiga.
Buanglah gelisah, hapuslah resah dan jangan gundah dengan ke-jomblo-an kita. Lihat ia sebagai bagian dari rencana Allah untuk hidup kita. Percaya deh kita bisa tetap happy menikmati hari-hari sepi sendiri. Kita percayakan bahwa jodoh memang ada di tangan Allah. Meski sebetulnya pepatah itu juga bermakna bahwa : walaupun kita sudah berusaha sangat keras sekali nguber, ngejar, sampai ngelamar tapi kalau bukan jodoh ya nggak akan jadi. Tapi sebaliknya, kalau kita
nggak mau berusaha, nggak mau membuka diri, atau istilah sepakbolanya menunggu di daerah pertahanan, ya nggak bakal dapat juga. "Jodoh kita akan terus ada di tangan Allah" kalau kita nggak usaha. Khan nggak mungkin tahu-tahu ada seseorang yang sesuai kita inginkan datang dan mengatakan, "Nikah, yuk!".
Begitulah hidup, nggak semuanya bisa dijelaskan dengan logika. Otak kita memiliki batas kemampuan untuk mengungkap semua keajaiban alam semesta yang maha sempurna ini. Ada banyak hal dalam hidup ini yang hanya bisa kita terima tanpa reserve. Itu adalah rahasia Ilahi Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa. Kalau suatu keadaan itu memang tidak dapat kita ubah, misalnya kasus Jomblo ini, ya kita terima saja. Itu berarti jalan terbaik menurut-NYA buat kita meski menurut kita belum tentu. Tapi DIA Maha Mengetahui yang terbaik buat hamba-NYA. Toh gerundelan, uring-uringan, marah-marah, bahkan pake acara ngambek segala nggak ada gunanya.
Mengalir sajalah, lakukan yang terbaik, semampu kita dengan seoptimal mungkin. Soal hasil akhir, itu kita serahkan pada Yang Maha Mengetahui. Yang penting kita udah do the best. Melawan "arus" cuma bikin capek sendiri dan menimbulkan "riak-riak" baru dalam hidup kita. Bukan berarti pasrah dan diam tapi seperti burung yang terbang mengikuti arah angin, tapi tetap mengepakkan sayapnya. Mengalirlah dengan aktif. Jangan buang-buang energi dengan hal yang merugikan diri dan orang lain apalagi masa depan kita. Just go with the flow!
Dunia jomblo nggak melulu kusam dan muram. Tergantung kita yang menjalaninya, mau kita beri "warna" apa. Dan semua itu berawal dari hati dan pikiran kita. Hati yang bersih penuh syukur dan pikiran cerdas yang jernih akan membuat kita produktif dalam "mewarnai" dunia jomblo kita. Coba kita salurkan ke hal-hal positif seperti produktif berwira usaha atau melaku kan hal-hal lain yang bermanfaat bagi orang banyak. Mumpung masih lonely, kita masih punya
konsentrasi yang banyak, waktu luang yang cukup dan sumber daya yang bisa kita optimalkan. Bukan berarti pas dah nggak jomblo nggak bisa produktif, tapi jelas kita akan membagi perhatian, tenaga dan waktu kita buat keluarga.
Nggak percaya?! Buktikan aja sendiri. Jomblo, berarti kita punya waktu untuk bisa lebih jauh mempersiapkan diri menghadapi kehidupan ke depan termasuk kehidupan berumah tangga. Karena menikah tuh nggak cuman sekadar memadu cinta, lho! Seribu hal baik menyenangkan maupun tidak, baik mudah maupun sulit menanti ketika kita memutuskan untuk menikah. Dan masa Jomblo bisa kita pergunakan untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Mempersiapkan ilmu, mental, jasmani, rohani hingga ekonomi. Termasuk rencana dan planning serta anggaran kehidupan.
So, jangan kecil hati kalau memang mesti ngejomblo. Apalagi sampai patah arang, patah hati sampe pengen matahin leher segala. Jangan, bro! cupet alias kerdil itu namanya. Dunia jomblo pun tak kalah indahnya koq. Asal kita nggak melihat dan menyikapinya negatif. Karena jomblo nggak berarti sendiri, toh yang jomblo banyak jadi kita nggak sendirian khan? So, "ngejomblo? Siapa takut!!!" Boleh untuk direnungkan. Kalo tidak sesuai, terserah deh..
Wanita ... Mutiara yang Terpelihara
Wahai saudariku, Allah telah memuliakanmu dan mengangkat tinggi kedudukanmu, Ia menginginkan dirimu terpelihara dan terjaga dari tangan-tangan jahat yang ingin menjerumuskanmu ke lembah kehinaan dan memanfaatkan kelemahanmu, oleh karena itu, Ia menetapkan hukum dan peraturan yang dapat menjamin jatidirimu sebagai seorang wanita, karena engkau bukanlah laki-laki dan laki-laki juga bukanlah dirimu, Allah SWT berfirman:
" dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan?"(QS. 3:36)
Allah memang menghendaki menciptakan ciptaan-Nya terdiri dari jenis laki-laki dan wanita, Ia berfirman:
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan
kebesaran Allah". (QS. 51:49)
Keduanya diciptakan Allah dengan sifat dan karakter yang berbeda untuk saling melengkapi satu sama lain bukan saling berhadapan dan bersaing dalam kehidupan, wilayah peranmu berbeda dengan saudara kandungmu itu, semua itu Allah lakukan semata-mata demi menjadikanmu manusia yang terhormat, berwibawa dan mulia. Wahai saudariku, aku ingin mengajakmu merenungkan beberapa hukum yang Ia syariatkan untukmu demi memelihara kemulian jatidirimu sebagai wanita.
Pertama, Allah menghalalkan kepadamu memperhias diri dengan perhiasan dari emas dan sutra murni yang Ia haramkan bagi kaum laki-laki, Rasulullah ` bersabda: "Kedua perhiasan ini (emas dan sutra murni) diharamkan bagi laki-laki dan dihalalkan bagi anita" (HR. Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib a.). Ia halalkan semua ini untukmu demi menjaga kecantikanmu dan sifatmu yang lembut.
Kedua, Sebaliknya, Allah mengharamkan segala sesuatu yang dapat menghilangkan sifat kewanitaanmu yang halus dan lembut itu baik dalam berpakaian, bertingkah dan perilaku yang menyerupai laki-laki, demikian juga laki-laki diharamkan menyerupai wanita dalam pakaian, gerak dan tingkah laku, karena hal itu tidak sesuai dengan jiwa dan tabiatnya. Rasulullah` bersabda:
"Allah melaknati laki-laki memakai pakaian wanita dan wanita memakai pakaian laki-laki" (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah ra.)
Ketiga, Allah melindungi kelemahanmu dan menempatkanmu selalu dalam naungan laki-laki, Ia tidak menuntutmu mencari penghidupan untuk memenuhi kebutuhanmu atau kebutuhan orang lain, tetapi kaum laki-lakilah yang Ia wajibkan memenuhi semua kebutuhan hidupmu, karena Ia tak ingin engkau bergulat dalam kehidupan demi sesuap nasi agar engkau tak terhina. Jika engkau seorang gadis, ayahmu dan saudara laki-lakimulah yang memenuhi kebutuhanmu, jika engkau seorang ibu, anakmu yang laki-laki yang dituntut menjamin kebutuhan hidupmu dan jika engkau seorang istri, suamimu yang harus bertanggung jawab atas semua kebutuhanmu,
lalu jika tak ada seorangpun diantara mereka yang menjamin kebutuhan hidupmu maka Allah mewajibkan kepada pemerintah memenuhi semua hajat hidupmu yang asasi.
Keempat, Allah memerintahkan kepadamu menjaga pandanganmu terhadap lawan jenismu agar syetan tidak menjerumuskanmu kedalam kubangan yang hina. Allah berfirman:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka?" (QS. 24:31)
Kelima, Allah memerintahkan kepadamu menjaga tubuhmu dari pelecehan tangan-tangan jahil dan penghinaan mata-mata yang usil dengan membalutnya dengan pakain mulia keculai muka dan telapak tanganmu. Allah berfirman:
"?dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka?"(QS. 24:31)
Keenam, Allah memerintahkan kepadamu tidak menampakan perhiasanmu yang tersembunyi seperti rambut, leher, betis dan lengan tanganmu kecuali kepada suamimu, dan orang-orang yang termasuk mahram bagimu. Allahl berfirman yang artinya: "?dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita..." (QS. 24:31)
Ketujuh, Allah memerintahakan kepadamu berjalan dengan santai dan berbicara dengan nada rendah sehingga engkau nampak berwibawa dan terhormat. Allah berfirman:
"?Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan..." (QS. 24:31)
"?Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya?"(QS. 33:32)
Kedelapan, Allah memerintahkan kepadamu menghindari segala sesuatu yang dapat menarik perhatian kaum laki-laki kepada dirimu dan tergoda dengan penampilanmu dengan mengikuti prilaku kaum jahiliyah pertama atau kaum jahiliyah abad ini. Rasulullah bersabda:
"Wanita yang memakai pafum lalu keluar dari rumahnya agar orang-orang mencium aromanya adalah penzina" (HR. Abu Daud)
Kesembilan, Allah melarangmu berduaan dengan laki-laki selain suami dan mahrammu agar syetan tidak menjatuhkanmu ke jurang kehinaan. Rasulullah bersabda:
"Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita dan janganlah pula ia pergi kecuali didampingi mahramnya" (Muttafaqun'alaih) Saudariku, jika engkau renungkan semua perintah Allah ini dengan hati nurani yang jernih dan jujur, maka engkau akan mendapatkan bahwa Allah sungguh telah menempatkan dirimu bagaikan intan mutiara yang tersimpan di tempat yang terjaga yang tidak boleh dijamah oleh tangan orang yang di hatinya ada penyakit, engkau adalah makhluk mulia dan terhormat di dalam Islam.
" dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan?"(QS. 3:36)
Allah memang menghendaki menciptakan ciptaan-Nya terdiri dari jenis laki-laki dan wanita, Ia berfirman:
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan
kebesaran Allah". (QS. 51:49)
Keduanya diciptakan Allah dengan sifat dan karakter yang berbeda untuk saling melengkapi satu sama lain bukan saling berhadapan dan bersaing dalam kehidupan, wilayah peranmu berbeda dengan saudara kandungmu itu, semua itu Allah lakukan semata-mata demi menjadikanmu manusia yang terhormat, berwibawa dan mulia. Wahai saudariku, aku ingin mengajakmu merenungkan beberapa hukum yang Ia syariatkan untukmu demi memelihara kemulian jatidirimu sebagai wanita.
Pertama, Allah menghalalkan kepadamu memperhias diri dengan perhiasan dari emas dan sutra murni yang Ia haramkan bagi kaum laki-laki, Rasulullah ` bersabda: "Kedua perhiasan ini (emas dan sutra murni) diharamkan bagi laki-laki dan dihalalkan bagi anita" (HR. Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib a.). Ia halalkan semua ini untukmu demi menjaga kecantikanmu dan sifatmu yang lembut.
Kedua, Sebaliknya, Allah mengharamkan segala sesuatu yang dapat menghilangkan sifat kewanitaanmu yang halus dan lembut itu baik dalam berpakaian, bertingkah dan perilaku yang menyerupai laki-laki, demikian juga laki-laki diharamkan menyerupai wanita dalam pakaian, gerak dan tingkah laku, karena hal itu tidak sesuai dengan jiwa dan tabiatnya. Rasulullah` bersabda:
"Allah melaknati laki-laki memakai pakaian wanita dan wanita memakai pakaian laki-laki" (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah ra.)
Ketiga, Allah melindungi kelemahanmu dan menempatkanmu selalu dalam naungan laki-laki, Ia tidak menuntutmu mencari penghidupan untuk memenuhi kebutuhanmu atau kebutuhan orang lain, tetapi kaum laki-lakilah yang Ia wajibkan memenuhi semua kebutuhan hidupmu, karena Ia tak ingin engkau bergulat dalam kehidupan demi sesuap nasi agar engkau tak terhina. Jika engkau seorang gadis, ayahmu dan saudara laki-lakimulah yang memenuhi kebutuhanmu, jika engkau seorang ibu, anakmu yang laki-laki yang dituntut menjamin kebutuhan hidupmu dan jika engkau seorang istri, suamimu yang harus bertanggung jawab atas semua kebutuhanmu,
lalu jika tak ada seorangpun diantara mereka yang menjamin kebutuhan hidupmu maka Allah mewajibkan kepada pemerintah memenuhi semua hajat hidupmu yang asasi.
Keempat, Allah memerintahkan kepadamu menjaga pandanganmu terhadap lawan jenismu agar syetan tidak menjerumuskanmu kedalam kubangan yang hina. Allah berfirman:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka?" (QS. 24:31)
Kelima, Allah memerintahkan kepadamu menjaga tubuhmu dari pelecehan tangan-tangan jahil dan penghinaan mata-mata yang usil dengan membalutnya dengan pakain mulia keculai muka dan telapak tanganmu. Allah berfirman:
"?dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka?"(QS. 24:31)
Keenam, Allah memerintahkan kepadamu tidak menampakan perhiasanmu yang tersembunyi seperti rambut, leher, betis dan lengan tanganmu kecuali kepada suamimu, dan orang-orang yang termasuk mahram bagimu. Allahl berfirman yang artinya: "?dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita..." (QS. 24:31)
Ketujuh, Allah memerintahakan kepadamu berjalan dengan santai dan berbicara dengan nada rendah sehingga engkau nampak berwibawa dan terhormat. Allah berfirman:
"?Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan..." (QS. 24:31)
"?Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya?"(QS. 33:32)
Kedelapan, Allah memerintahkan kepadamu menghindari segala sesuatu yang dapat menarik perhatian kaum laki-laki kepada dirimu dan tergoda dengan penampilanmu dengan mengikuti prilaku kaum jahiliyah pertama atau kaum jahiliyah abad ini. Rasulullah bersabda:
"Wanita yang memakai pafum lalu keluar dari rumahnya agar orang-orang mencium aromanya adalah penzina" (HR. Abu Daud)
Kesembilan, Allah melarangmu berduaan dengan laki-laki selain suami dan mahrammu agar syetan tidak menjatuhkanmu ke jurang kehinaan. Rasulullah bersabda:
"Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita dan janganlah pula ia pergi kecuali didampingi mahramnya" (Muttafaqun'alaih) Saudariku, jika engkau renungkan semua perintah Allah ini dengan hati nurani yang jernih dan jujur, maka engkau akan mendapatkan bahwa Allah sungguh telah menempatkan dirimu bagaikan intan mutiara yang tersimpan di tempat yang terjaga yang tidak boleh dijamah oleh tangan orang yang di hatinya ada penyakit, engkau adalah makhluk mulia dan terhormat di dalam Islam.
Hingga Engkau Menjadi Wanita Tercantik di Dunia
Dengan kecantikanmu, engkau lebih elok daripada matahari. Dengan akhlakmu, engkau lebih wangi daripada harum minyak misik. Dengan rendah hatimu, engkau lebih tinggi daripada bulan, dan dengan kelembutanmu, engkau lebih halus daripada rintik hujan. Maka, jagalah kecantikan itu dengan keimanan, kerelaanmu dengan rasa puas diri, dan harga dirimu dengan jilbab.
Ketahuilah bahwa perhiasanmu bukanlah emas atau perak, tetapi dua rakaat menjelang Shubuh, dahagamu di tengah hari yang panas karena puasa, derma yang tersembunyi yang hanya diketahui Allah, air mata taubat, sujud panjang di atas karpet ibadah, dan malu kepada Alloh ketika terdorong bisikan nista dan ajakan setan. Pakailah pakaian takwa, engkau akan menjadi wanita tercantik di dunia, meski bajumu terkoyak. Kenakanlah mantel kesantunan, agar engkau menjadi wanita tercantik di dunia walau tanpa alas kaki.
Berhati-hatilah terhadap wanita nakal, kafir, dan suka menipu. Sungguh mereka adalah bahan bakar neraka Jahanam.
*Di setiap tempat engkau menemukan kegelapan dalam hidupmu. Tidak ada langkah yang tepat kecuali engkau nyalakan pelita dalam dirimu.*
(disadur dari MWPB - Dr.Aid Al Qorni)
Ketahuilah bahwa perhiasanmu bukanlah emas atau perak, tetapi dua rakaat menjelang Shubuh, dahagamu di tengah hari yang panas karena puasa, derma yang tersembunyi yang hanya diketahui Allah, air mata taubat, sujud panjang di atas karpet ibadah, dan malu kepada Alloh ketika terdorong bisikan nista dan ajakan setan. Pakailah pakaian takwa, engkau akan menjadi wanita tercantik di dunia, meski bajumu terkoyak. Kenakanlah mantel kesantunan, agar engkau menjadi wanita tercantik di dunia walau tanpa alas kaki.
Berhati-hatilah terhadap wanita nakal, kafir, dan suka menipu. Sungguh mereka adalah bahan bakar neraka Jahanam.
*Di setiap tempat engkau menemukan kegelapan dalam hidupmu. Tidak ada langkah yang tepat kecuali engkau nyalakan pelita dalam dirimu.*
(disadur dari MWPB - Dr.Aid Al Qorni)
Subscribe to:
Posts (Atom)